Nama Pengarang : Muhammad Fadil Hamizan
Kelas : XF/X Farmasi
Mungkin, rasa ini hanya sekedar metafora tetapi aku disini hanya mencari jawaban baiknya.
Rasa ini terhanyut oleh sekelompok bunga kasmaran yang memicu adanya rasa lembut nan hangat mengerubungi hati, seolah olah semuanya tertiup angin lembut penyejuk hati dan penenang hati.
Bisakah rasa ini hilang? Jiwaku merasa diriku hanya bisa menjadi orang gila karenanya, sebuah mimpi yang bagaikan kenyataan menyelimuti benakku. Apakah itu benar terjadi? Apakah semua itu hanya halusinasi atau sebuah mimpi? Apa tindakan yang harus aku ambil? Haruskah diri ini terus menyimpan rasa yang lembut ini? Ataukah diriku harus menghilangkan rasa ini dalam sebuah ombak yang menyapunya pergi?
Berawal dari sebuah kisah yang menyeret hati dalam dalamnya lautan yang gelap nan dalam, tetapi ada sebuah keindahan di dalamnya, aku merasa terapung kembali dalam ingatan yang menghanyutkan dalam sebuah bisikan di benakku, rasa ini harus ku pendam dalam-dalamnya lautan.
Tetapi, jika diri ini masih tertahan oleh belenggu hati sungguh sulit untuk melupakannya, hari demi hari telah berlalu, aku kian memutuskan untuk melupakannya tetapi sebuah cerita mengingatkanku kembali pada sekelompok bunga itu, sungguh aku dibuat bingung apa yang harus aku lakukan? Jika rasa itu dilarang oleh sang pencipta, apakah diri ini akan terjerumus dalam sebuah jurang penuh dengan sekelompok bunga yang indah itu dan mendarat bagaikan membunuh diriku sendiri dalam sebuah rasa itu? Tetapi kenyataannya sang pencipta telah menjodohkanku dengan kelopak bunga mawar yang lebih indah yang mungkin belum aku temui.
Sang pencipta begitu menjaga hatiku agar tidak tergores oleh kencangnya ombak atau tebing yang dalam, aku merasa jiwa ini telah terlindungi dari sosok yang menyakitkan dan menyesatkan bernama zina
Surat Al-Isra’ ayat 32 :
“Wa laa taqrabūz-zinā innahu kāna fāḥisyatan wa sā’a sabīlā”
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”
Tinggalkan Komentar